“Semangka
berdaun sirih ahh,,, perumpaan ini sudah biasa akrab ditelinga”. (Ehmm, senyum
sumir renjana ufuk relung jiwa enggan menggoda senyap).
Like a
mirror miracle of imagine…. Hyaahhh, I love it…^^ jemari-jemari menggila
menghentak keyboard menuangkan lebaran demi lembaran azam yang kian hari kian
menggugah dan sedikitpun tidak menampakkan lelahnya.
Andai setitik bisa menjadi sempurna, barangkali tak akan ada pertanyaan
yang tidak dijumpai jawabannya. Sekiranya bahagia
belum menjadi milik kita bersabarlah dan tawakallah. Bersandarlah pada keimanan di sukma.
Duhai imam
yang ku damba hari ini izinkan aku berbagi kisah menyentuh hati. Tahukan engkau hari ini telah ku jumpai tiga
definisi yang selama ini belum tersentuh nurani. Maukah engkau ku ajak berbagi duhai My Lovely
hakekat resah yang melanda ini. Dengarlah
sepenuh hati agar kitapun sama-sama berbenah diri dan merenung kembali. Memaknai perjumpaan ini.
My lovely
maaf jika setelah ini aku lebih memproteksi diri. Bukan karena kasihku terbagi melainkan pemahamanku bertambah satu lagi. Kali ini
entah mengapa begitu menyindir nurani. Pemahaman yang membawa aku kepada pehaman baru. Iya,
kau benar. Sosok itu menyindir soal
jodoh. Kisah antara kau dan aku.
Untuk pertama kali aku dibuatnya hilang upaya, ingin menghindar
pergi menjauh saja. Tetapi lama
kelamaan akupun kagum dan terpesona dibuatnya. Lalu
akupun terlena mendengarkan dengan seksama.
Ternyata ia memiliki tiga ragam rupa begitu pula maknanya. Lihatlah My Lovely, inilah rupa mereka.
Yang pertama
jodoh karena syetan, yaitu:
“Kau dan aku
bertemu, kemudian kita bermaksiat dan akupun mengandung lalu kita menikah”.
Yang kedua
jodoh karena Jin, yaitu:
“Kau dan aku
bertemu. Kau menaruh harap dan
menyukaiku. Lantaran aku tidak
menyukaimu lalu kau sihir aku, kau guna-gunai aku dan akupun menyukaimu. Dan kita berduapun menikah”.
Yang ketiga
yaitu jodoh karena Alloh:
“Kau dan Aku
Alloh pertemukan dengan skenario yang sedemikian indah. Kita berdua
berpandangan hingga tatapan itupun menembus tepat kehati kita. Kemudian kau meminangku. Meminta kepada kedua orangtuaku untuk
menjadikanku halal bagimu. Dan kitapun
menikah”.
My lovely….
Jodoh ketiga
inilah yang sejak dulu ku ingini. Aku tahu
cintamu tidaklah seagung cinta Nabi Muhammad kepada Siti Khodijah ataupun
sehebat cinta Dzhulaikhah kepada Nabi Yusuf.
Namun satu yang pasti, cinta yang ku ingini cinta yang sederhana, cinta hingga syurga. Hingga mau memisah raga.
Duhai My
Lovely engkau penyejuk hati…
Aku tak tahu
apakah aku sebagian dari rusukmu? Inilah diri ini, aku punya hati bukan
untuk disakiti. Aku punya hati hanya
untuk ia yang redho dan ikhlas mengenali.
Bukan untuk dipermainkan bukan pula untuk dipersandingkan.
My lovely…
Aku
harap kau tidak keberatan dengan permintaan ini. Aku yakin jika engkau memang benar jodoh yang
Alloh takdirkan pasti Alloh takkan merintangi. Andaipun tidak, My Lovely ku harap kita
berdua ridho akan Qodho dan Qhadar ketentuan Illahi. Aaaaminnnnn….^^.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar