Minggu, 20 Mei 2012

Embun dan Renjana

Tidak ada komentar:
 


“Semangka berdaun sirih ahh,,, perumpaan ini sudah biasa akrab ditelinga”. (Ehmm, senyum sumir renjana ufuk relung jiwa enggan menggoda senyap).

Like a mirror miracle of imagine…. Hyaahhh, I love it…^^ jemari-jemari menggila menghentak keyboard menuangkan lebaran demi lembaran azam yang kian hari kian menggugah dan sedikitpun tidak menampakkan lelahnya.  Andai setitik bisa menjadi sempurna, barangkali tak akan ada pertanyaan yang tidak dijumpai jawabannya.  Sekiranya bahagia belum menjadi milik kita bersabarlah dan tawakallah.  Bersandarlah pada keimanan di sukma.

Duhai imam yang ku damba hari ini izinkan aku berbagi kisah menyentuh hati.  Tahukan engkau hari ini telah ku jumpai tiga definisi yang selama ini belum tersentuh nurani.  Maukah engkau ku ajak berbagi duhai My Lovely hakekat resah yang melanda ini.  Dengarlah sepenuh hati agar kitapun sama-sama berbenah diri dan merenung kembali.  Memaknai perjumpaan ini.

My lovely maaf jika setelah ini aku lebih memproteksi diri.  Bukan karena kasihku terbagi melainkan pemahamanku bertambah satu lagi.  Kali ini entah mengapa begitu menyindir nurani.  Pemahaman yang membawa aku kepada pehaman baru.  Iya, kau benar.  Sosok itu menyindir soal jodoh.  Kisah antara kau dan aku.

Untuk pertama kali aku dibuatnya hilang upaya, ingin menghindar  pergi menjauh saja.  Tetapi lama kelamaan akupun kagum dan terpesona dibuatnya.  Lalu akupun terlena mendengarkan dengan seksama.  Ternyata ia memiliki tiga ragam rupa begitu pula maknanya.  Lihatlah My Lovely, inilah rupa mereka.

Yang pertama jodoh karena syetan, yaitu:
“Kau dan aku bertemu, kemudian kita bermaksiat dan akupun mengandung lalu kita menikah”.

Yang kedua jodoh karena Jin, yaitu:
“Kau dan aku bertemu.  Kau menaruh harap dan menyukaiku.  Lantaran aku tidak menyukaimu lalu kau sihir aku, kau guna-gunai aku dan akupun menyukaimu.  Dan kita berduapun menikah”.

Yang ketiga yaitu jodoh karena Alloh:
“Kau dan Aku Alloh pertemukan dengan skenario yang sedemikian indah.  Kita berdua berpandangan hingga tatapan itupun menembus tepat kehati kita.  Kemudian kau meminangku.  Meminta kepada kedua orangtuaku untuk menjadikanku halal bagimu.  Dan kitapun menikah”.

My lovely….
Jodoh ketiga inilah yang sejak dulu ku ingini.  Aku tahu cintamu tidaklah seagung cinta Nabi Muhammad kepada Siti Khodijah ataupun sehebat cinta Dzhulaikhah kepada Nabi Yusuf.  Namun satu yang pasti, cinta yang ku ingini cinta yang sederhana, cinta hingga syurga.  Hingga mau memisah raga.

Duhai My Lovely engkau penyejuk hati…
Aku tak tahu apakah aku sebagian dari rusukmu? Inilah diri ini, aku punya hati bukan untuk disakiti.  Aku punya hati hanya untuk ia yang redho dan ikhlas mengenali.  Bukan untuk dipermainkan bukan pula untuk dipersandingkan.

My lovely…
Aku harap kau tidak keberatan dengan permintaan ini.  Aku yakin jika engkau memang benar jodoh yang Alloh takdirkan pasti Alloh takkan merintangi.  Andaipun tidak, My Lovely ku harap kita berdua ridho akan Qodho dan Qhadar ketentuan Illahi.  Aaaaminnnnn….^^.

Tidak ada komentar:

 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff