Kamis, 30 Agustus 2012


Aku berdoa untuk seorang pria, yang akan menjadi bagian dari hidupku Seorang pria yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu.


Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-Mu.


Seorang pria yang mempunyai hati sungguh mencintai dan haus akan Engkau dan memiliki keinginan untuk mentauladani sifat-sifat Agung-Mu.


Seorang pria yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

seorang pria yang mempunyai hati yang bijak bukan hanya sekedar otak yang
cerdas.

Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormatiku seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah seorang pria yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku.

Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi seorang pria yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika di sebelahnya.

Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya seorang pria yang membutuhkan do'aku untuk kehidupannya seorang pria yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya seorang pria yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.


Dan aku juga meminta .
Buatlah aku menjadi seorang perempuan yang dapat membuat seorang pria itu bangga berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintai-Mu, sehingga aku dapat mencintainya dengan cinta-Mu, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku


Berikanlah sifat-Mu yang lembut sehingga kecantikanku datang dari-Mu bukan dari luar diriku. Berikan aku tangan-Mu sehingga aku selalu berdoa untuknya.

Berikanlah aku penglihatan-Mu sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja. Berikanlah aku mulut-Mu yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaan-Mu dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari, dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan.

"Betapa besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku seorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".

Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan.

Aaaminnn.

Selasa, 28 Agustus 2012


Kepadamu yang jarang terlihat dibanding dahulu

Untukmu yang mengepak manja, penuh pesona. Hinggap dari satu bunga ke bunga lain yang merona. Mungkin orang berpikir kamu tidak setia, tidak betah lama-lama pada satu bunga. Abaikan saja, mereka tidak tahu bahwa kamu itu perantara kehidupan eksekutor penyerbukan.
Aku meminta mereka, tanyakan saja makna perjuangan kepadamu. Agar mereka mengerti jika untuk menjadi seperti ini ada beberapa proses harus dilewati. Bagiku itu perjuangan, karena kamu telah bertahan untuk hidup dalam rantai makanan. Cantikmu yang tercermin diatas jernih air yang dingin, semoga kamu sadar jika kamu adalah keajaiban yang nyata.

Orkestra sabana membahana dengan kamu sebagai peran utama. Jangan sirna wahai sempurna, menarilah dengan gembira di padang ilalang. Ilalang pasti akan ikut bergoyang bersama semilir angin yang datang. Berdendang tentang alam yang tenang saat musim semi datang.

Kupu-kupu belang pada ilalang, puncak dari perubahan akar dari keindahan. Semoga nafas alam memberi rasa nyaman bagimu untuk terbang bebas.

Kamis, 23 Agustus 2012


Sebuah tempat singgah sekedarnya berhasil kutata. Dindingnya hanya untaian fikir yang mampu kurangkai, atapnya hanya sedikit goresan hati yang berani kuungkap, perabotnya hanyalah rentetan cerita yang tak sesempurna kisah para shahabiyah. Aku bukan arsitek ulung, bukan pakar perangkai kata, bukan penulis ideal, dan bukan pemikir hebat.

Kesan pertamaku mungkin pernah membuatmu terpesona, tapi belum tentu kesan selanjutnya. Kehadiranku mungkin pernah kaunantikan, tapi aku tahu ada yang lebih layak untuk kau nantikan. Aku mungkin pernah menginspirasimu, tapi sesungguhnya kau sendirilah yang lebih pandai menggali inspirasi. Mungkin beberapa ceritaku sempat membuatmu terbuai, tapi sesungguhnya ada banyak kebun hikmah di jagad dunia yang lebih membuatmu terhanyut akan maknanya, selama kau bisa melihatnya dengan mata hati dan fikirmu.

Kau tahu, aku hanyalah perempuan biasa. Cermin wanita akhir zaman yang mungkin tak sesabar Khadijah, tak secerdas Aisyah, tak selembut Fatimah dan tak seberani Khaulah. Cukuplah kau mengenalku seperti itu, agar kau mampu menghargaiku dengan segala kekuranganku. Jika kau ada di ujung Utara, mungkin aku ada di ujung Selatan, dan kita akan saling menunjukkan dimana Barat dan Timur agar bisa saling menebarkan senyum di segala arah. Bukankah disitu letak indahnya persahabatan?

Aku belajar darimu bagaimana menjadi seorang Bunda, aku berguru padamu bagaimana memanusiakan manusia, aku mendapat senyum termanis di Ladang Indah milikmu, kau menerima kehadiranku layaknya sahabat terbaikmu, menyambutku begitu indahnya walau hanya duduk termangu di emperan istanamu. Mengerti bagaimana penghargaan itu begitu tulusnya, begitu berharganya….

Tapi mungkin aku pernah menggoreskan sedikit luka disana, mungkin aku pernah meninggalkan kotoran yang belum sempat kubersihkan, barangkali aku sempat meremehkan jalinan indah yang kau berikan, atau mungkin membuatmu tak nyaman dengan segala polah kacauku.

Kali ini, lagi-lagi, aku ingin meraih mutiara itu di samudera hatimu. Aku tahu, kau tak akan pernah keberatan mengangkatnya untukku. Maafkan aku, karena sekian waktu adalah cukup untuk menunjukkan retaknya dindingku, pudarnya warnaku, rapuhnya atapku, dan lusuhnya perabot milikku. Dan maafmu, yang membuat bangunan ini mampu utuh kembali… seperti semula...

Sekian waktu telah berlalu. Terimakasih sahabat…  jalinan ini tak akan terlewat.


Minggu, 05 Agustus 2012


Jika aku mencintaimu kerana sifatmu yang ceria,
Menjadi semangat yang menyala dalam hatiku,
Kemudian aku bertanyakan diri sendiri,
Bila keceriaan itu kelam dirundum duka,
Seberapa muram cintaku padamu akan ada?

Jika aku mencintaimu kerana kecantikanmu,
Meredupkan pandangan di mataku,
Kemudian aku bertanyakan diri sendiri,
Saat kecantikan itu memudar ditempuh usia,
Seberapa pudarkah kelak cintaku padamu?

Jika aku mencintaimu kerana keramahanmu,
Memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu,
Kemudian aku bertanyakan diri sendiri,
Kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka,
Seberapa mampu cintaku memendam praduga?

Jika aku mencintaimu kerana cerdasnya dirimu,
Membuatku yakin pada setiap pekerjaanmu,
Kemudian aku bertanyakan diri sendiri,
Tika kecerdasan itu hilang meniti usia,
Seberapa bijak cintaku untuk tetap bersamamu?

Jika aku mencintaimu kerana sifat berdikari yang kau miliki,
Menyematkan rasa banggaku padamu,
Kemudian aku bertanyakan diri sendiri,
Di saat sifatmu yang manja menjengah,
Seberapa besar cintaku padamu untuk dibanggakan?

Jika aku mencintaimu kerana sifat egomu,
Menambatkan rasa kagumku pada utuhnya pertahananmu,
Kemudian aku bertanyakan diri sendiri,
Andai tembok keegoaan itu berjaya kuruntuhkan,
Seberapa kuat cintaku yang tinggal?

Jika aku mencintaimu kerana pengertian yang kau berikan,
Menumbuhkan ketenangan dengan kepercayaan yang kau tanam,
Kemudian aku bertanyakan diri sendiri,
Kelak pengertian itu ditelan ego sesaat,
Seberapa banyak mampu ku mengerti cinta ini?

Jika aku mencintaimu kerana luasnya kesabaranmu,
Menambah dalamnya rasa cinta semakin ku mengenalmu,
Kemudian aku bertanyakan diri sendiri,
Mungkin kesabaran itu mencapai batasnya suatu hari nanti,
Seberapa besarkah cintaku mampu memaafkan?

Jika aku mencintaimu kerana keteguhan imanmu,
Bagai siraj yang benderang mengantarkan cahaya,
Kemudian aku bertanyakan diri sendiri,
Kala iman itu jatuh merundum,
Seberapa berkurang akhirnya cintaku padamu?

Jika aku mencintaimu kerana engkau yang telah kupilih sebagai cintaku,
Yang kan kupegang sepanjang hayat,
Kemudian aku bertanyakan diri sendiri,
Saat hati ini tergoncang,
Seberapa mantapkah cinta ini untuk tetap setia?

Biarpun sejuta alasan,
Tetap tidak mungkin cukup,
Membuat cintaku tetap bersamamu,
Melainkan jika aku mencintaimu kerana Ilahi,
Kerana Dia kan selalu ada,
Untuk menjaga keutuhan cinta ini,
Hingga kelak ku tak mampu lagi mencintaimu,
Kerana cintaku… berpulang padaNya.

Sabtu, 04 Agustus 2012


Kekasihku.....
Hari ini aku mengadu pada sang KEKASIH, pencipta kau dan aku. Aku ingin menjadi kekasihmu yang patuh pada sang KEKASIH. Aku mohon pada sang KEKASIH agar ditautkan hatiku dan hatimu agar kita bisa jadi sepasang kekasih yang diredhai sang KEKASIH.

Kekasihku sayang....
Aku ingin menjadi sandaran hatimu. Menenangkan tatkala kau kecewa atau terluka, tapi aku tidak mahu kau lupa pada sang KEKASIH karena aku terlalu kasih pada sang KEKASIH. Aku mau kau menjadi kekasihku yang hebat tanpa melupakan sang KEKASIH.

Wahai kekasihku.....
Aku kekasihmu yang akan berdoa setiap waktu agar sang KEKASIH memudahkan perjalanan hidupku dan hidupmu. Aku kekasihmu tapi aku tak mampu membahagiakanmu setiap waktu, lalu aku mohon pada sang KEKASIH agar kekasihku bahagia dan dilimpahi cinta sang KEKASIH.

Kekasihku.....
Aku tidak mau kau jadi kekasih yang lemah. Janganlah kita tunduk pada hawa nafsu. Aku mau jadi kekasih yang bernilai di mata kekasihku agar diridhai sang KEKASIH. Aku menyayangimu duhai kekasihku!

Wahai Kekasih.....
Aku kekasihmu yang terlalu daif. Apa yang ada padaku adalah hak milik sang KEKASIH. Aku ingin jadi kekasihmu yang tahu Arti syukur dan aku juga mau kekasihku selalu bersyukur.

Cinta karena Allah adalah cinta yang aku cari, karena cinta karena -Nya adalah CINTA yang diridhai dan jika cinta tanpa ridha Ibu Ayahku, maka tiadalah ridha Ilahi dan aku rela untuk memutuskan hubungan cintaku andai mereka tidak ridha dengan cintaku, karena aku perlukan cinta yang diridhai karena kekasihku lah yang bakal bertakhta dihatiku dan menemaniku hingga ke ujung nyawaku.

YA RABBI, jika cintaku kau ciptakan untuk dia..
Tabahkan hatinya,
Teguhkan imannya,
Sucikan cintanya,
Lembutkan rindunya. 

Ya RABBI, jika hatiku kau ciptakan untuk dia..
Penuhi hatinya dengan kasih-Mu,
Terangi langkahnya dengan nur-Mu,
Bisikan kedamaian dalam kegelapan,
Temani dia dalam sunyi sebuah penantian.  

Ya RABBI, ku titipkan cintaku pada Mu untuknya.. 
Sampaikan rinduku pada rindunya,
Bimbinglah cintaku dan cintanya,
Satukan hidupku dan hidupnya dalam cinta Mu,
Kami ingin syurga Mu dengan kasih sayang.

Sungguh pun aku mencintai dirinya Karena-Mu, Ya Allah.. :)
 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff